Rabu, 10 Desember 2014

Film Baru

Welcome to the Jonggol






















Jumat, 03 Mei 2013

L'Arc~en~Ciel - Pieces

 L'Arc~en~Ciel -  Pieces (Translate Indonesia)


Jangan menangis, kumohon jangan menangis dengan mata yang berharga milikmu itu
Meskipun begitu banyak kesedihan yang ada di wajahmu, terimalah kenyataan itu
Seperti ketika aku selalu ada bersamamu

Aku menyesal membiarkan kabut kesedihan membutakan wajah bahagiamu
Tetapi tak peduli seberapa banyak engkau sudah berdoa,
waktu akan tetap mengerikan dan berlalu lewat begitu saja dan tidak pernah kembali lagi

Ah…Cahaya, yang tenang telah diwarnai
Masa lalu seperti halnya bermimpi pada malam hari, merubah semua waktu dan dengan kuat terbayang dimatamu

Aku akan bersamamu seperti yang kau ingin, sampai bunga itu mekar lagi
sampai kamu akan melihat cahaya kilauan di atas pohon itu
Kamu dapat melihatnya sepanjang kau mau melihatnya

Sebab entah kapan, akan ada seseorang memegang tanganmu dengan lemah-lembut
dan selalu ada di sisimu hanya untuk melihat langit

tahukah kau?…tidak peduli berapa lama siang malam akan dilewatinya denganmu
Setelah dia ada di dekatmu saat musim hangat dan penuh cinta bagaimana perasaanmu saat itu?

Ah…Potongan dari tubuhku mempunyai cukup kekuatan untuk terbang
ke seberang samudra yang luas, yang terlalu luas sehingga mereka bisa tidak lagi melihat apa yang mereka tinggalkan dibelakang

Berdoalah untuk cahaya, akan membuat waktumu tetap bersinar saat siang dan malam
karena kamu, aku masih bisa hidup selamanya

 Ah…jangan biarkan kenangan yang berlimpahan dikedua tanganmu mengering
 Sebab kita akan tetap mencari kenangan lama itu besok

Senin, 01 April 2013

Sule

Sule Khan


Sule Bachdim

Selasa, 10 Juli 2012

Siluman Srigala Putih

Siluman Srigala Putih, salah satu film silat favorit semasa kecil sampai sekarang, ditonton berulang-ulang tetap aja seru, dari cerita sampai dialog dalam film ini menurut saya sangat menarik. Semoga saja ada produser yang meremake film ini versi terbaru.

Sinopsis Film Siluman Srigala Putih :
Jari Getih (Atut Agustinanto), perampok, mencari sasaran di desa tempat Srigala Putih (Advent Bangun) merajalela. Di desa itu kebetulan datang Pengembara (Barry Prima), yang keluarganya dihabisi Jari Getih. Jari Getih yang menyamar sebagai pedagang, menghasut rakyat untuk melawan Srigala Putih. Pengembara ikut terbujuk karena tawaran uang banyak. Ia berhasil membunuh Srigala Putih, namun tak dipercaya, karena tak ada bukti, bahkan pemilik warung yang membantu Pengembara di desa itu terbunuh dengan ciri seperti yang dilakukan Srigala Putih. Tangannya dikutungi. Sementara itu, Pengembara membantu gadis, anak seorang saudagar kaya dari desa lain, yang hampir tenggelam karena melarikan diri dari kejaran perampok yang ingin memperkosanya. Gadis ini mengenali si pedagang sebagai Jari Getih. Maka Pengembara bertindak sesuai dengan dendamnya. Setelah selesai, ia melanjutkan perjalanan. Kali ini bersama gadis anak saudagar kaya yang juga sebatang kara karena sanak keluarganya sudah tewas terbunuh.

Produser       : Handi Muljono
Sutradara      : Imam Tantowi
Penulis         : Imam Tantowi, Ganes TH
Pemeran       : Atut Agustinanto, Advent Bangun, Barry Prima, Okky Olivia, Muni Cader

Sumber        : filmindonesia.or.id

Senin, 02 Juli 2012

Mengenal Lenong Betawi

Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti "komedi bangsawan" dan "teater stambul" yang sudah ada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an.

Gambang keromong

Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740).

Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina, yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan sebagai pembawa melodi.

Selasa, 20 Maret 2012

L'arc~en~ciel - Hitomi no Jyuunin


L'arc~en~ciel - Hitomi no Jyuunin

kazoe kire nai demo sukoshi no saigetsu wa nagare
ittai kimi no koto wo dore kurai wakatteru no kana
yubisaki de chizu todoru youni wa umaku ikanai ne
kizuite iru yo fuan sou na kao kakushiteru kurai
isoki ashi no ashita heto teikou suru you ni


kake mawatte temo
fushigi na kurai kono mune wa kimi wo egaku yo
miagereba kagayaki wa iro asezu afurete ita
donna toki mo terashiteru ano taiyou no you ni natta nara

mou sukoshi dake kimi no nioi ni dakarete itai na
soto no kuuki ni kubiwa wo hikare boku wa se wo muketa
shiroku ni jinda tameiki ni shirasareru toki wo kurikaeshi nagara
futo omou no sa
nazeboku wa koko ni irun darou
soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumete itai
utsuri yuku shunkan wa sono hitomi ni sunde itai
dokomademo odayaka na shikisai ni irodorareta
hitotsu no fuukeiga no naka
yorisou you ni toki wo tomete hoshii eien ni

soba ni ite zutto kimi no egao wo mitsumete itai
utsuri yuku shunkan wa sono hitomi ni sunde itai
itsuka no hi ka azayaka na kisetsu heto tsuretasetara
yuki no you ni sora ni saku hana no moto he
hana no moto he..

Kamis, 01 Desember 2011

Kiroro - Mirai e

Mirai E ( Menuju Masa Depan )

Hora, asi moto wo mite goran
Ayo...lihatlah langkah kakimu..
Korega anata no ayumu michi
Itulah jalan kehidupanmu....
Hora, mae mo mite goran
Ayo...lihatlah pula ke depan..
Arega anata no mirai
Disanalah masa depanmu..
Haha ga kureta takusan no yasashisa 
Begitu banyaknya bunda telah memberikan kasih sayangnya....


Ai wo idaite ayumeto furikaesita
Bersama Cinta bunda dapatku mengerti....kehidupan yg silih berganti

Ano toki wa mada osanakute iminado siranai
Saat itu aku masih terlalu kecil...belum mengerti arti semua itu
Sonna watashi no tewo nigiri Isyoni ayunde kita
Bunda yang selalu membimbingku dalam menjalani masa depan

Yume wa itsumo sora takaku aru kara 
Cita cita selalu tinggi di atas langit...
Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno
Bila tak tercapai memang menyedihkan , tetapi jangan takut tetaplah melangkah bercita- cita

Jibun no sutori dakara koso akira  metakunai
Tentukan langkah sejarah hidupmu..Janganlah berputus asa...
Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita
Jangan cemas dan jangan takut...do`a bunda selalu menyertaimu...

Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari
Kasih sayang itu ..dulu selalu kulecehkan...selalu kusakiti hati bunda...
Hanareta haha he suna wo ni narezu 
Sekarang jauh terpisah dari bunda....baru kusadari segalanya

Hora asi moto wo  mite goran kore ga anata no ayumu michi
Ayoo..lihatlah langkah kakimu...itulah perjalanan hidupmu
Hora mae mo mite goran arega anata no mirai
Ayoo...lihatlah pula kedepan...di sanalah masa depanmu

Mirai e mukatte Yukkuri to aruite ikou
Perlahan namun pasti...jemputlah masa depanmu dengan hati penuh keyakinan
Hora, asi moto wo mite goran / Korega anata no ayumu michi
Ayo, lihatlah langkah kakimu / Itulah jalan kehidupanmu..

Hora, mae mo mite goran / Are ga anata no mirai
Ayo, lihatlah pula ke depan / Disanalah masa depanmu..
Haha ga kureta takusan no yasashisa
Begitu banyak kasih sayang yang telah ibunda berikan
Ai wo idaite ayumeto furikaesita
Bersama cintanya dapat ku mengerti kehidupan yang silih berganti

Ano toki wa mada osanakute iminado siranai
Saat itu aku masih terlalu kecil, belum mengeri arti semua ini